7 Tanda Krisis Hubungan yang Terungkap saat Bercinta

Seks diam-diam bisa menunjukkan berbagai aspek dalam hubungan bersama pasangan. Ada beberapa tanda bahaya yang muncul saat berhubungan seks. Tanda bahaya itu memperlihatkan adanya kesalahan dalam hubungan Anda bersama pasangan.

Hubungan seks memberikan kesempatan pasangan untuk lebih dekat dan intim satu sama lain. Kepuasan secara fisik maupun emosional akan menjaga kesehatan hubungan. Namun, beberapa kondisi tertentu saat berhubungan seks perlu diwaspadai.

Beberapa tanda berikut tak selalu harus ditindaklanjuti dengan perpisahan. Anda bisa mendiskusikannya bersama pasangan.

1. Hanya mementingkan kepuasan sendiri

Sifat egois pasangan bisa terungkap di ranjang. Misalnya, pasangan yang lebih fokus pada kesenangan pribadi, tanpa memastikan kepuasan Anda.

"Jika Anda telah memberitahu soal preferensi seks terhadap pasangan, namun pasangan tetap mementingkan hasratnya, alih-alih mengikuti permintaan Anda, maka dapat mengindikasikan adanya sebuah masalah," ujar relationship coach, Marisa T Cohen, mengutip Bustle.

2. Tak ada kontak mata

Menghindari kontak mata bisa jadi indikasi masalah. Pasalnya, kontak mata menunjukkan rasa percaya.

Memang, ada momen di mana seks lebih menyenangkan tanpa kontak mata. Namun, jika ada momen di mata bisa saling berkontak, tapi mata Anda atau pasangan saling menghindar, maka patut dicurigai bahwa ada sesuatu yang bersifat emosional sedang terjadi.

Penyebabnya bisa macam-macam. Mulai dari si dia yang mengasosiasikan seksualitas dengan rasa malu. Atau, bisa pula hal ini terkait dengan rasa takut atau tidak siap.

Namun, jika Anda merasa pasangan membangun jarak, maka sebaiknya cari tahu apa yang terjadi.

3. Absen berciuman dan berpelukan

Tidak semua orang pandai atau betah berciuman. Namun, jika pasangan tidak ingin mencium Anda, maka itu bisa jadi tanda penolakan untuk menunjukkan kasih sayangnya pada Anda. Apalagi jika aktivitas ciuman sebelumnya menjadi sesuatu yang biasa dilakukan di atas tempat tidur.

Anda juga disarankan untuk berpelukan lebih lama setelah berhubungan seks. Cara ini akan menumbuhkan ikatan emosional dan kepercayaan. Jika kebiasaan ini pernah ada lalu menghilang, maka Anda perlu mencari tahu penyebabnya.

"Sentuhan yang berkepanjangan akan melepaskan oksitosin yang dikenal sebagai 'hormon cinta' dan dapat meningkatkan ikatan dengan pasangan Anda," jelas Cohen.

4. Merasa tidak nyaman

Rasa tidak nyaman yang muncul saat berhubungan seks bisa jadi tanda bahaya yang tidak bisa diabaikan. Perlu diingat, bahwa selain kepuasan, hubungan seks juga membutuhkan kesepakatan.

Saat Anda tak sepakat dengan inisiatif pasangan untuk berhubungan seks, namun pasangan malah melanggar hal tersebut, berarti pasangan tidak menghargai Anda.

5. Tidak mengkomunikasikan apa yang diinginkan

Komunikasi menjadi kunci sebuah hubungan. Untuk urusan ranjang, komunikasi diperlukan demi menjaga kepercayaan dan kedekatan. Saat salah satu pihak merasa kurang puas secara seksual atau ada kebutuhan yang belum terpenuhi, sebaiknya dikomunikasikan.

Jika pasangan tidak berbagi atau terbuka akan preferensi, maka ini juga bisa menjadi pertanda bahaya.

"Hasrat seksual akan surut dan mengalir selama hubungan. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk merasa nyaman berbagi hasrat seksual, karena ini dapat berubah seiring waktu, apa yang disukai dan tidak disukai," kata Cohen.

6. Mengungkit kekurangan tubuh atau pengalaman seks masa lalu

Kepercayaan dan rasa menghargai (respect) memainkan peranan penting dalam seks. Anda tak sekadar melucuti busana, tetapi juga melucuti rasa takut dan cemas di depan pasangan.

Namun, jika pasangan malah berkomentar seenaknya soal fisik Anda dan teknik di ranjang atau pengalaman seks masa lalu, maka Anda perlu mengajaknya berdiskusi. Hal ini menandakan adanya masalah dalam hubungan atau pasangan sempat memiliki trauma yang belum dipulihkan.

7. Memaksakan hubungan seks

Mengutip Romper, dalam hubungan seks ada pihak yang dominan dan ada pula pihak yang submisif. Pasangan yang justru memanfaatkan dominasi yang dimilikinya lalu memaksakan hubungan seks tentu akan menimbulkan rasa tidak nyaman.

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post