THR Sudah Masuk, Gunakan Untuk Ini!

Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para pegawai sudah dekat menuju ke pencairan atau sudah masuk ke kantong kalian nih Reader? Kalian suka ngerasa gak sih? Ketika kita memegang uang THR kadang-kadang suka kalap sendiri karena merasa uang kita masih banyak. Bener gak sih?


Lalu, sebenernya untuk apa aja sih Tunjangan Hari Raya (THR) ini digunakan agar kita lebih bijak dalam hal pengeluaran? Hal berikut mungkin dapat menjadi salah satu referensi dalam mengelola THR, yaitu berpatokan pada, kewajiban, kebutuhan, dan keinginan.

  • Kewajiban merupakan satu keharusan, harus dibayar, dan besarannya sudah ditentukan.
  • Kebutuhan adalah sesuatu yang harus dipenuhi dalam kadar cukup, tidak berlebihan.
  • Keinginan adalah sesuatu yang sifatnya tidak harus dipenuhi.

Berdasarkan kategori-kategori di atas, pemanfaatan THR agar lebih bijak adalah untuk:

1. Zakat Fitrah

Zakat fitrah wajib bagi setiap jiwa, bahkan bayi yang baru lahir menjelang Idulfitri. Besarannya adalah satu sha' (1 sha'=4 mud, 1 mud=675 gr) atau kira-kira setara dengan 3,5 liter atau 2.7 kg makanan pokok per jiwa.

2. Fidyah

Jika termasuk 5 kategori yang harus membayar fidyah. Fidyah merupakan pengganti puasa karena ada alasan syar’i sehingga seseorang tidak mampu melakukan kewajiban puasa Ramadan; dilakukan dengan cara memberi makan orang miskin berupa makanan pokok, makanan siap saji, atau dikonversi dalam bentuk uang.

Besaran fidyah disesuaikan dengan harga makanan pokok sehari-hari yang kita makan, atau seporsi makanan sehari-hari yang kita makan. Atau bisa mengikuti besaran yang di tentukan oleh Lembaga atau Badan Amal Zakat di tempat kita tinggal. Misalnya, BAZNAS menetapkan fidyah untuk Jabodetabek adalah Rp50 ribu per hari.

3. Membayar Hutang

Membayar (h)utang merupakan kewajiban; jika tidak dibayar saat hidup, harus dibayar oleh ahli warisnya atau ditagih kelak di akhirat. Menyisihkan sebagian untuk membayar utang, terutama utang-utang yang tidak terjadwal pembayarannya, seperti utang SPP, utang UKT, utang ke teman, keluarga dan lain-lain yang sifatnya biasanya utang-utang konsumtif.

4. Menabung Untuk Dana Darurat

Menyisihkan sebagian untuk menabung kewajiban memiliki dana darurat, atau menambah jika jumlahnya belum sesuai kebutuhan. Termasuk memenuhi kebutuhan asuransi kesehatan, jika belum memiliki.

5. Investasi

Berinvestasi untuk persiapan Idul Qurban. Ingat bahwa setelah hari raya Idulfitri, ada hari raya Idul Qurban. Berkurban menjadi ibadah sunah bagi yang mampu.

6. Pengeluaran Sedekah Ramadan dan Lebaran

Pengeluaran Ramadan dan lebaran ini, yang sifatnya sunah seperti makanan buka atau sahur untuk dhuafa, angpao untuk dhuafa atau kerabat yang kekurangan. Dan tidak lupa kebutuhan Ramadan dan Lebaran, seperti baju, kue, makanan, mudik, dll.

Hal yang harus kalian keluarkan juga apabila memiliki pekerja rumah tangga dirumah. THR merupakan kewajiban yang ditetapkan oleh pemerintah. Berapa besarannya adalah 1 kali gaji untuk yang sudah bekerja selama satu tahun atau lebih, dan proporsional bagi yang baru bekerja di bawah 1 tahun. Misal Pekerja Rumah Tangga (PRT) di rumah kita baru bekerja selama 6 bulan, THR-nya adalah 6/12 kali gaji sebulan.

Satu hal lagi adalah Persiapan Mudik. Hal ini menjadi tradisi masyarakat di Indonesia. Jadi, kalian bisa persiapkan juga ya der! 

So, Selamat menyambut Idul Fitri, semoga kalian semua mendapat setiap keberkahan Ramadan, dan bertemu kembali dengan Ramadan tahun depan.
Post a Comment (0)
Previous Post Next Post